Senin, 28 Mei 2012

DIMANA KITA BERDIRI TIDAK PENTING



















Dimana kita berdiri tidak penting, yang penting kemana kita akan melangkah ...
(QS 1:6, 5:16, 17:9)

Siapa diri kita sekarang tidak penting, yang penting kita mau menjadi siapa dengan pribadi yang bagaimana ...
(QS 21:107, 6:12)

Siapa orang tua kita tidak penting, yang penting kita mau menjadi anak yang bagaimana ...
(QS 5:27, 49:13)

Masa lalu tidak penting, yang penting hari ini dan esok ...
(QS 93:4)

Bagaimana orang memandang kita tidak penting, yang penting bagaimana kita memandang orang, dan bagaimana kita memandang diri kita sendiri ...
(QS 17:15, 45:15, 10:36)

Berapa besar kepercayaan orang ditentukan oleh berapa besar kejujuran dan kredibilitas kita ...
(QS 13:11)

Buah yang bagaimana yang akan kita petik ditentukan oleh bagaimana kita menanam ...
(QS 53:39)

Bagaimana sekarang kita berproses inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya ...
(QS 35:15, 5:93)

Mari kita selalu menjadi makhluk yang terbaik...

QS 98:7
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.... 

SEMANGAT PAGI!!!

BERBUAT BAIK VERSI ALLAH


















Berbuat Baik Yuukkkk....

Kapan berbuat baik?
QS. 63:10 Sebelum kematian datang menghampiri.
QS. 2:274 Siang dan Malam
QS. 3:134 Diwaktu lapang dan sempit
QS. 65:7 Kenapa diwaktu sempit? Karena akan diberi kelapangan.

Dimana berbuat baiknya?
QS. 2:148 Dimana saja
QS. 51:19 Bukan dimasjid saja, tp kepada orang miskin.

Berapa berbuat baiknya?
QS. 65:7 Apa saja yg kita punya
QS. 64:16 Bertakwa sesuai kesanggupan jadi sedekah sesuai ‘kesanggupan’
QS. 2:3 Mau lebih tinggi dari ‘kesanggupan’ yaitu menafkahkan dengan ‘sebagian’
QS. 8:41 Mau lebih tinggi dari ‘sebagian’ yaitu ‘seperlima’ atau ‘20%’
QS. 2:219 Mau lebih tinggi dari ‘20%’ yaitu lebih dari ‘keperluan/kebutuhan’

QS. 68:38 Semua itu tidak dipaksakan, silahkan pilih yang kamu sukai.
QS. 6:141 Ketika mendapat rezeki langsung dialokasikan untuk bersedekah.

Kepada siapa berbuat baik?
QS. 21:107 Rahmatan lil'alamin
QS. 28:77 Kepada orang lain (manusia)
QS. 4:36 Dengan skala prioritas
QS. 2:215 Apa saja harta yang dinafkahkan yaitu dengan skala prioritas.
9:60 'Shodaqatu' diartikan zakat. Jd sedekah itu wajib yg ditetapkan.

Tujuan Berbuat baik? Surga apa pahala?
QS. 4:114 Yaitu mencari keridhaan Allah
QS. 76:9 Mencari keridhaan Allah dan tidak butuh terima kasih.
QS. 2:207 ‘Diantara manusia’ ada yang mencari keridhaan Allah. Tidak semua manusia mencari keridhaan Allah.

Kenapa kita mencari keridhaan Allah?
QS. 9:72 Karenaa keridhaan Allah lebih besar dari Surga, maka disebut Ridwan sebagai pengelola surga bukan penjaga surga.
QS. 35:32 Setelah semua dikerjakan maka baru diwariskan sebuah kitab.

Jika masih ada yg setengah-setengah atau ragu-ragu?
QS. 2:256 Tidak ada paksaan
QS. 50:45 Kita bukan pemaksa untuk melaksanakan kitab, Nabi Muhammad pun tidak boleh memaksa.

Semoga Bermanfaat....

 

BERHALA BUKANLAH PATUNG



Pendidikan memang menciptakan suatu pola pikir (mindset) yang terkadang sulit sekali untuk dirubah, apalagi pendidikan yang kita dapatkan sewaktu kita kecil. Ingatan akan suatu konsep yang diajarkan ketika kita kecil, seakan bagaikan terpatri di dalam jiwa dan sulit dihilangkan.

Begitu pula dengan konsep berhala. Berhala sewaktu kita kecil diajarkan sebagai patung, sebagaimana terdapat dalam cerita Nabi Ibrahim. Dampaknya, banyak sekali pemuka agama yang melarang pembuatan patung. Di rumahnya orang Islam, tidak boleh ada patung, karena dianggapnya bisa mengarah kepada berhala.

Di dalam al Quran, berhala tidak dimaksudkan sebagai patung, berhala dimaksudkan sebagai Tuhan selain Allah. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, Tuhan adalah segala sesuatu yang dominan di hati dan pikiran, sementara Allah adalah Dzat Maha Dahsyat Kasih Sayang. 

Bukti manusia menuhankan Allah adalah ketika yang dominan di hati dan pikirannya adalah sifat ar Rahman yaitu sifat kasih sayang yang merahmati seluruh alam semesta. Bukti manusia menuhankan Allah adalah ketika tujuan hidupnya semata-mata mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhaan Allah yang identik dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Ketika pekerjaan menjadi sesuatu yang dominan di hati dan pikiran kita, maka dialah berhala kita. Ketika anak menjadi sesuatu yang dominan di hati dan pikiran kita, maka dialah berhala kita. Ketika ucapan seseorang pemuka agama atau oknum manusia menjadi sesuatu yang dominan di hati dan pikiran kita, maka dialah berhala kita. 

Ajaran menuhankan selain Allah ini pastilah dibawa orang-orang. Berhala itu pada dasarnya adalah manusia yang lain seperti kita yang membawa ajaran menyembah selain Allah, sebagaimana disebutkan dalam Surat 7:194, Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.

Mungkin banyak yang protes bahwa patung juga termasuk berhala, seperti terdapat dalam cerita Nabi Ibrahim. Tetapi apakah mungkin ajaran menyembah patung dibawa oleh patung itu sendiri yang tidak bisa berbicara. Ajaran menyembah patung pastilah dibawa orang-orang.
Pada akhirnya, sebagian besar manusia dalam hidupnya meskipun mengaku bersyahadat namun mereka menyembah berhala dan sedang mempersekutukan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Surat 30:42, Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."  

Pada akhirnya, jika kita dalam hidup ini menuhankan berhala, maka Allah akan memanggil berhala-berhala tersebut menjadi saksi yang memberatkan dan tidak dapat dipersalahkan, sebagaimana disebutkan dalam Surat 25:17-19, Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah); "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?." Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa." maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar. Terlihat jelas bahwa berhala itu bukan patung, tetapi berwujud jin dan manusia karena tidak mungkin Allah berdialog dengan patung.

Pada akhirnya, jika kita dalam hidup ini menjadi pengikut oknum tertentu atau mengidolakan oknum tertentu, baik pemuka agama, sahabat karib atau lainnya, maka kita akan dipersatukan dengan berhala-berhala tersebut dan kita akan saling menyalahkan. Pada akhirnya, jika kita dalam hidup ini mengikuti ajaran iblis dan syaithan, maka kita akan dipersatukan dengan iblis dan syaithan tersebut dan mereka akan berkelit bahwa itu bukan kesalahan mereka tetapi kesalahan kita sendiri yang mempersekutukan Allah sehingga kita menjadi jatah makanan iblis dan syaithan, sebagaimana disebutkan dalam Surat 14:22, Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri." Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.

Oleh karena itu, marilah kita waspada kepada oknum-oknum manusia, sekalipun dia pemuka agama, sahabat dekat atau orang-orang yang kita anggap dekat dengan Tuhan, untuk tidak menjadikannya sebagai berhala-berhala dan marilah kita menuhankan Allah dengan murni dengan mengikuti apa yang menjadi ajaran-Nya dalam al Kitab, sebagaimana disebutkan dalam Surat 39:2-3, Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.

Kewaspadaan ini sebaiknya kita lakukan setiap saat. Ada cerita seorang teman bahwa kerabatnya yang sedang sakratul maut pernah didatangi sosok gurunya yang mengajaknya untuk ikut serta dengan dirinya dan mengikuti dirinya. Jika ketika itu kerabatnya mengikuti oknum ini, maka jadilah kerabat teman saya ini orang yang mempersekutukan Allah. 

Saya termasuk yang tidak setuju bahwa manusia yang mati mengucapkan syahadat “Laa ila ha illallah Muhammadur Rasullulah” akan masuk surga karena Fir’aun ketika mati juga mengucapkan syahadat, sebagaimana disebutkan dalam Surat 10:90, Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." 

Namun saya setuju bahwa jika selama hidup kita menuhankan Allah dengan sikap dan perbuatan, termasuk menolak ajaran menyembah berhala-berhala selama hidup hingga sakratul maut, maka kita akan diberikan kesejahteraan selalu di dunia dan akhirat.

Waspadalah!! Waspadalah!!

BERSABAR VERSI ALLAH

Sahabatku semua….. 
Jika kita meyakini al Quran sebagai pedoman hidup manusia, maka segala definisi harus kita kembalikan kepada pedoman hidup yang tertinggi yaitu al Quran dan al Hadist yang sakhih….­­



[An Nisa’ 4:59] Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
[Abasa 80:13-14] di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan,

Saya yakin sahabat semua pasti sering mendengar istilah sabar….. Di lorong lorong… di kantor kantor… di dalam komplek perumahan maupun di dalam rumah tangga itu sendiri….. atau dimana saja.
Sabar menjalankan perintah Allah….
Sabar menjauhi larangan Allah……….
Sabar menunggu proses……
Sabar menunggu hasil…..
Sabar menerima keputusan…..
Sabar menerima ujian, cobaan, dan bahkan sabar mendapatkan rahmat dan karunia….

Kalau seluruh aspek kehidupan ini membutuhkan istilah yang disebut sabar…. Kira-kira sabar itu apa ya?

Mari lihat ayatnya…
[Al Baqarah 2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Al Baqarah 2:45] Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

Ayat pertama [2:153], sabar itu sebagai penolong…. Sementara di ayat yang kedua [2:45], disuruh minta pertolongan kepada sabar, di dalam huruf arabnya ( wasta’inu bissobrii yang artinya mintalah pertolongan kepada sabar ).

Sabar itu penolong dan jika kita mengalami kesulitan, maka kita disuruh minta pertolongan kepada sabar. Jika kita sedang tertelan ombak, mungkin tidak kita butuh pertolongan kepada kapal atau sampan?

Jika kita sedang menuju pasar, mungkin tidak kita minta pertolongan kepada angkot? Jadi bisa ya, sabar itu kita jadikan sebagai kendaraan yang dibutuhkan  untuk mencapai sebuah tujuan? Jika iya, bisa tidak kalau kita sebut bahwa sabar itu adalah suatu kendaraan atau alat untuk mencapai suatu tujuan.

Jika kita sepakati bahwa sabar itu adalah alat untuk mencapai suatu tujuan berarti sabar itu sangat penting. Apakah mungkin seseorang dapat mencapai suatu tujuan tanpa kesabaran? Tentu tidak mungkin. Apa contohnya orang yang mencapai tujuan tanpa kesabaran? Kita ambil contoh yaitu perampok, koruptor….!!!! Ingin mendapat rezeki tanpa proses kesabaran, jalan pintas, cepat, sim salabim

Apalagi contoh mencapai tujuan tanpa kesabaran? Contoh yang lain yaitu pemerkosa yang tidak sabar melihat kemolekan seorang wanita yang di dekatnya. Lalu kemana nasib perampok dan pemerkosa? Tentunya masuk bui (penjara).
Apakah sukses nasib orang yang tidak sabar? Tentu tidak! Lalu apakah tercapai tujuannya? Tidak!!

Berarti sabar itu adalah penting. Kita definisikan untuk sementara waktu bahwa sabar itu adalah kendaraan penting yang harus kita pakai untuk mencapai tujuan dengan selamat. Jika orang  yang sabar itu selalu sukses, kira-kira orang yang sukses itu sedang beserta siapa?

[Al Anfaal 8:46] Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Al Baqarah 2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Berarti orang sabar beserta Allah, kenapa Allah beserta orang orang yang sabar? Karena Allah menyukai orang orang yang sabar.
[Ali Imron 3:146] Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Orang yang sabar, yang disukai Allah dan beserta Allah ini. Apakah mendapat fasilitas dari Allah. Apa itu fasilitasnya? 

  1. Ditolong Allah dengan dikirim Malaikat.
[Ali Imron 3:124-125] (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.

  1. Mendapat keberkatan dan ketegaran.
[Al Baqarah 2:155-157] Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

  1. Tidak dapat dibohongi atau tipu daya siapapun.
[Ali Imron 3:120] Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.

  1. Mampu mensiasati ujian.
[Ali Imron 3:186] Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. 

  1. Selalu mendapat keberuntungan.
[Ali Imron 3:200] Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

  1. Selalu mendapat pengampunan.
[Huud 11:11] kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. 

Sudah enam fasilitas bagi orang orang yang sabar, yaitu :
Yang pertama adalah didampingi Malaikat
Yang kedua mendapat ketegaran
Yang ketiga tidak bisa dibohongi
Yang keempat mampu mensiasati ujian
Yang kelima selalu beruntung
Yang keenam selalu mendapat ampunan
Masih ada lagi yang ketujuh? Yaitu…

  1. Mendapat anugerah sifat sifat yang baik.
[Fusshilat 41:35] Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

  1. Selalu bersenang hati.
[Thaaha 20:130] Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.

  1. Selalu mendapat pertolongan.
[Al An’aam 6:34] Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.

  1.  Allah pasti menepati janjinya.
[Al Mu’min 40:55] Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.
[Al Mu’min 40:77] Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar; maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka atau pun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.

Mari kita ulang 10 fasilitas yang Allah berikan bagi orang-orang yang sabar, yaitu :
Pertama selalu didampingi Malaikat
Kedua mendapat ketegaran
Ketiga tidak bisa dibohongi
Keempat mampu mensiasati ujian
Kelima selalu beruntung
Keenam mendapat pengampunan
Ketujuh dianugerahi sifat yang baik
Kedelapan selalu bersenang hati
Kesembilan mendapat pertolongan
Kesepuluh Allah pasti menepati janji

Masih ada lagi yang ke 11, yaitu :

  1.  Menjadi pemimpin yang memberi petunjuk.
[As Sajadah 32:24] Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

  1.  Dapat mengalahkan sekian kali lipat musuh yang memusuhinya, sesuai dengan tingkat kesabarannya.
[Al Anfaal 8:66] Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

  1.  Kesaktian
Kemudian fasilitas yang ke 13 adalah kesaktian, yaitu sakti yang berasal dari Allah atau mukjizat sehingga kesabaran Ibrahim dan Ismail menjadi drama yang sangat fundamental hingga saat ini.
[Ash Shaffat 37:102-103] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). [Ash Shaffat 37:107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

  1.  Kemenangan
[Al Mu’minun 23:111] Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.

  1.  Mendapat pahala tanpa batas
Dan yang terakhir pada fasilitas yang ke 15 bagi orang-orang yang sabar adalah mendapatkan pahala tanpa batas yang menyebabkan dia mendapat maratabat yang paling tinggi di surga kelak.
[Al Qashash 28:54] Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
[Az Zumar 39:10] Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
[Al Furqaan 25:75] Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,

Luar biasa sahabatku, orang-orang yang sabar mendapat fasilitas secara besar-besaran dan bahkan habis-habisan diberikan oleh Allah kepada orang orang yang sabar.
Pertanyaannya…???
Kenapa orang yang sabar selalu didampingi Malaikat, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar selalu tegar, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar tidak bisa dibohongi, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar mampu mensiasati ujian, karena Allah menyukai dia.
Kenapa orang yang sabar selalu mendapat keberuntungan, karena Allah menyukai dia.
Kenapa orang yang sabar mendapat pengampunan, karena Allah menyukai dia.
Kenapa orang yang sabar itu bersifat baik, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu selalu bersenang hati, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu mendapat pertolongan, karena Allah menyukai dia.
Kenapa orang yang sabar itu, ditepati janjinya oleh Allah, karena Allah menyukai dia.
Kenapa orang yang sabar itu menjadi pemimpin yang memberi petunjuk, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu dapat mengalahkan musuh, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu pasti sakti, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu selalu mendapat kemenangan, karena Allah beserta dia.
Kenapa orang yang sabar itu mendapat pahala tanpa batas dan mendapat martabat yang paling tinggi di surga, karena Allah menyukai dia.

[Al Baqarah 2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Al Anfaal 8:46] Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[Ali Imron 3:146] Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Pertanyaan selanjutnya adalah, Mampukah kita menjadi orang orang yang sabar? Lalu siapakah orangnya yang pernah mampu menjadi orang-orang yang sabar? Sebagai contoh keteladanan manusia yang sabar, yaitu para Nabi dan Rasul khususnya Nabi Ayyub as.
[Al Anbiya 21:85] Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
[Shaad 38:44] Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta'at (kepada Tuhan-nya).
[Al Ahqaaf 46:35] Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. 

Jika sabar itu  merupakan alat mencapai suatu tujuan dengan berbagai fasilitas yang sangat dahsyat, berarti kesabaran itu harus diuji langsung oleh Allah!! Apakah ujian kesabaran itu berlaku untuk para Nabi? Berlaku untuk kita? Pasti berlaku….
Mari kita lihat ayatnya sebagai contoh bagaimana Nabi Musa diuji kesabarannya oleh Khaidir.
[Al Kahfi 18:60] Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya : "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
[Al Kahfi 18:61] Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
[Al Kahfi 18:62] Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".
[Al Kahfi 18:63] Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali."
[Al Kahfi 18:64] Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
[Al Kahfi 18:65] Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
[Al Kahfi 18:66] Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"
[Al Kahfi 18:67] Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku.
[Al Kahfi 18:68] Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
[Al Kahfi 18:69] Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun".
[Al Kahfi 18:70] Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".    
( mohon dapat dibaca sampai dengan ayat 82 )

Ternyata seorang Nabi pun pernah mengalami kegagalan dalam belajar untuk menjadi orang orang yang sabar, meskipun pada akhirnya para Nabi pun lulus ujian dalam meniti kesabaran. Namun yang pasti bahwa kesabaran itu wajib hukumnya untuk setiap saat dilaksanakan.
[Luqman 31:17] Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Sahabatku sabar itu memang sulit, tapi sabar itu wajib untuk dilaksanakan. Sabar itu sangat berat, namun sabar itu sebuah ketetapan. Sabar itu imposible, akan tetapi sabar itu perintah.
[Adz Dzariat 52:48] Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri,
[Al Fath 68:48] Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).
[Al Mudatsir 74:7] Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Allah Maha Tahu, bahwa sabar itu sulit. Allah Maha Tahu, bahwa sabar itu berat. Allah Maha Tahu, bahwa sabar itu impossible untuk dilaksanakan hambaNya, tetapi kenapa justru Allah sendiri yang mewajibkan? Kira-kira kenapa ya?
Disinilah Sahabat semua, bahwa Allah itu menyuruh manusia untuk mencari jawaban jawaban Allah di dalam Al Quran. Jika Allah yang menyuruhnya, maka seberat apapun pasti ada solusinya. Apa kira-kira solusi untuk menjadi manusia yang sabar, yang jelas-jelas sulit untuk dilaksanakan? Ada salah satu contoh manusia disuruh sabar untuk tidak membalas atas siksaan yang menimpa pada dirinya.
[Al Furqaan 25:63] Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.
[Fushilat 41:34] Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

Tetapi Allah juga memberikan solusi bahwa boleh membalas, akan tetapi sabar itu lebih baik.
[An Nahl 16:126] Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Lalu adakah solusi yang lain yang lebih dari pada sekedar ayat ini? Sahabat semua, inilah kelemahan kita, banyak orang berbicara manfaat sabar, banyak oknum berceramah di podium tentang keuntungan orang orang yang sabar. Tetapi sangat sedikit manusia yang berbicara bagaimana caranya menjadi orang yang sabar.
Bukankah sabar itu milik Allah? Bukankah yang Maha sabar itu hanya Allah? Kenapa kita tidak pernah meminta kesabaran itu kepada yang Maha Sabar? Mari kita lihat ayatnya, bahwa kita diseru untuk minta kesabaran kepadaNya.
[Al A’raf 7:126] Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)".
[Al Baqarah 2:250] Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".
[An Nahl 16:127] Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.

Pernahkah kita minta kepada Allah untuk dilimpahkan  kesabaran? Pernahkah kita minta kepada Allah untuk dituangkan kesabaran? Pernahkah kita minta pertolongan kepada Allah untuk dijadikan orang orang yang sabar?
Inilah kesalahan kita dan inilah kesombongan kita. Marilah kita menjadi orang orang yang selalu menahan amarah, berpesan kesabaran dan menetapi kesabaran.
[Ali Imron 3:133-134] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
[Al Balad 90:17] Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
[Al Ashr’ 103:003] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Jika kita rangkai seluruh ayat ini, maka devinisi sabar versi Allah adalah :
1. Keteguhan untuk mengingat Allah dalam rangka mengendalikan hawa nafsu dan pikiran untuk menunggu sesuatu, baik dalam proses maupun hasilnya .
2. Tetap bersemangat untuk melakukan segala sesuatu tanpa harus melihat apakah usaha itu berhasil atau tidak .
3. Jika dalam usaha itu menemukan kegagalan, maka sesungguhnya kegagalan itu merupakan keputusan Allah yang terbaik yang harus disyukuri.

*******
Note : Wahai sahabatku, inilah referensi ayat yang kuketahui sampai dengan turunnya tulisan ini. Jika sahabatku mendapat informasi yang baru pada sumber yang sama yaitu al Quran dan al Hadist yang sakhih, maka ikutilah yang terakhir sesuai dengan keyakinan para sahabat. Untuk itu bila sahabat dapat menyelipkan Hadist yang sakhih demi kesempurnaan tulisan ini, maka kamilah orang yang pertama sujud syukur kepada Allah teriring doa semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua… Amin.